Sealbum Puisigrafi
Per[t]empu[r]an
Karya: Lenang Manggala (puisi dan prosa) dan Marie Ngadea (Fotografi - Spanyol)
Penerbit: CV Kekata Grup - Surakarta, 2016
Tebal: 173 halaman
Baca buku ini berasa agak jumping dari bacaan2 minggu lalu. Hehehe. Dari buku ini aku belajar shifting yang ternyata agak berat, dari buku2 head-start (based on fact, research, agak mikir) ke buku2 heart-start (penuh nuansa rasa dan interpretasi makna).
Puisi dan prosa buku ini digambarkan oleh dua tokoh, laki-laki dan perempuan anonim. Penyebutannya hanya aku dan kamu, tanpa nama. Nah dua orang ini ketemu di beberapa segmen: di kamar (tapi nggak vulgar sih), di meja tempat ngopi, di jalan, dan di pesawat menuju Jepang.
Dari halaman awal sampe akhir nyambung sih ceritanya, tapi butuh baca 2-3 kali untuk bisa memahami dan menginterpretasikan.
Buku ini nggak cocok dibaca dengan gaya speed-reading, cocoknya sambil nyantai,, sambil ngopi di kafe sendirian, nyari inspirasi, baca di taman, di kereta scenic train kaligung semarang - pekalongan, atau di kamar hotel pas lagi staycation. Wkwkwk
Cerita yang diangkat macem2, ada soal cinta, kerinduan, komitmen, sampe isu sosial kayak kerusuhan mei 98, isu lingkungan, pengangguran, korupsi dan kejahatan kerah putih, tapi ya,, ini puisi dan prosa. Lagi2 tentang interpretasi makna.
Tema perempuan emang gak pernah “kering” dalam karya sastra. Tapi di buku ini mengajarkan untuk “look into your soul”, karena bagaimana kita memandang dan merasai hidup, itu tergantung gimana kita menata hati dan memahami situasi.
Selain itu, fotografinya Marie Ngadea juga bagus banget. Nggak banyak foto2 black and white yang bisa stand out, seolah2 ngeblend sama puisi dan prosanya.
Overall:
No comments:
Post a Comment